Rabu, 16 Mei 2012

Di Depan Cermin

 

Tak ada yang berubah meski kenangan sudah berhasil kau kemas dan luka tak lagi membuatmu cemas. sebab kepergian selalu terasa nyata dan kesepian selalu mencari teman. di depan cermin ada sejarah yang mengulang-ulang dirinya, memanggilmu dari kejauhan. aku bersembunyi di sudut lain membiarkanmu menatap wajah yang selama ini bertarung dengan ragu: benarkah sejauh ini pernah ada kita di situ?

Tak ada yang terganti meski ingatan tergulung rapi dan kau sudah menyediakan ruang yang lain lagi. sebab raung yang kau peram selalu memantulkan diri setiap kali kau mulai meraba pipi: di depan cermin kau membayangkan tanganku mengusap lagi wajahmu, menyentuh kembali kenangan itu. ada yang mengalir di pipimu tapi bukan airmata. seperti ingatan yang mencair dan mencari rumah. rindu yang pergi dan pulang ingin sekali rebah.

Tak ada rumah yang kau ingat di balik cermin itu. sebab tak pernah ada kau dan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar