Kamis, 20 Oktober 2011

*Renungan* Aku benci ibuku!

Aku mempunyai seorang ibu, Ibuku buta sebelah mata! Aku benci ibuku, Dia amat memalukanku karena dia buta! Tugas harian dia adalah bekerja dan ia kadang lupa memasak untuk keluarga kami.

Pada suatu hari semasa aku lagi berada di sekolah, ibuku datang ke sekolah untuk bertanya kabarku. Aku sungguh malu karena ia buta. Mengapa dia sanggup melakukan ini kepadaku?! apakah dia ingin membuat diriku malu didepan teman2ku? Aku tidak pedulikan dia,  aku menunjukkan wajah benci kepadanya dan terus berlari.

Keesokan harinya  salah seorang temanku berkata, “hahahaha, ibumu hanya ada satu mata yah? Ibumu BUTA!" aku sangat malu saat itu, Ketika itu aku hanya ingin membenci diriku. Aku juga mau ibuku hilang dari hidupku! Dan ketika aku pulang sekolah aku langsung berjumpa dengannya dan berkata, “Jika engkau  hanya mau menjadikan diriku bahan tertawaan, alangkah baiknya kalau kau mati saja?!!!”

Ibuku hanya berdiam diri!!!

Aku tidak berfikir akan apa yang telah aku katakan kepadanya, karena aku tengah marah ketika itu. Aku langsung tidak peduli akan perasaannya… Aku  ingin keluar dari rumah itu… Oleh sebab itu aku belajar bersungguh-sungguh dan akhirnya dapat melanjutkan pelajaran ke Singapura.

Akupun mulai dewasa. Aku menikah dengan seorang pria sukses disana, Aku membeli rumah sendiri dan mendapat anak. Aku sangat gembira dengan kehidupanku yang sekarang.

Kebahagiaan ini semakin besar, ketika seseorang tak terduga datang menemui saya. Itu adalah ibu!! Masih dengan satu matanya. Rasanya seolah-olah seluruh langit runtuh menimpa saya. Putriku lari ketakutan setelah melihat mata ibu. Didasari rasa malu dan benci, maka saya berpura-pura tidak mengenal Ibu, “Anda Siapa? Aku sama sekali tidak mengenal Anda!” dia tidak menjawab. Lalu karena kesal tidak dijawab akupun  berteriak padanya “Beraninya kau datang ke rumah saya dan menakut-nakuti anak saya! Pergi dari sini sekarang juga!” Ibuku dengan tenang menjawab, “oh, maafkan saya. Saya telah mendatangi alamat yang salah,” Dan dia menghilang. Saya lega karena Ibu tidak mengenali saya. Saya berkata pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan peduli dan melanjutkan hidup saya tanpa mengingat-ingat kejadian ini.

Suatu hari, sebuah undangan untuk menghadiri acara reuni sekolah datang ke rumah. Saya berbohong kepada suami saya dengan mengatakan bahwa saya akan melakukan perjalanan bisnis. Setelah reuni, Saya pergi ke gubuk tua, tempat masa kecil saya dulu.  ketika membuka pintu, aku menemukan ibu terjatuh di tanah. Tapi aku tidak meneteskan air mata sedikit pun. Dia memiliki secarik kertas di tangannya yang ternyata adalah surat untuk saya. Isi surat tersebut adalah sebagai berikut:


“Anakku, Saya pikir hidup saya sudah cukup. Dan  Saya tidak akan mengunjungi kamu lagi. Tetapi apakah itu merupakan permintaan yang berlebihan untuk memintamu datang mengunjungi saya sekali-kali? Aku sangat merindukanmu. Dan saya sangat senang ketika mendengar kau datang ke acara reuni. Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Untukmu… Aku sangat menyesal telah membuatmu malu karena hanya memiliki satu mata. Apakah kamu ingat, ketika kamu masih sangat kecil, kamu mengalami kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata. Jadi aku memberimu salah satu mataku. Aku begitu bangga melihatmu telah memandang dunia baru dengan mataku. Aku tidak pernah marah padamu untuk apa pun yang telah kamu lakukan padaku. Ketika kamu membentak dan memarahiku, aku selalu mengatakan pada diriku bahwa, "itu karena dia mencintaiku. ” Aku rindu pada masa-masa ketika kamu masih kecil. Masa dimana kamu masih membutuhkanku. Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu sangat berarti bagiku. - Ibumu”

Dan dunia saya hancur setelah membaca surat itu, Dan Saya menangis untuk orang yang telah hidup bagi saya. Yaitu Ibu saya.


-------------------------------------------------------------------------------------

Semoga tulisan diatas dapat bermanfaat ~

Pesan dari saya nih : Penyesalan akan datang belakangan. Ibu rela mengorbankan jiwa dan raga demi anaknya. terkadang anak nya sendri yang tidak menyadari kasih sayang seorang ibu...


Sabda Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
Dia memberitahu kamu supaya taat kepada Allah dan RasulNya sentiasa. Selepas itu taatlah kepada ibumu kemudian ibumu kemudian ibumu kemudian ayahmu!

1 komentar: