Minggu, 29 April 2012

SURAT TERBUKA UNTUK PENGURUS PERSIB

Kepada, Yth.
pengurus PERSIB Bandung

Sebelumnya saya mohon maaf jika saya yang bukan siapa-siapa tapi ikut ngomong soal persib. saya hanyalah seorang yang prihatin atas kondisi persib saat ini, juga seorang yang tidak tega melihat tim kebanggaannya selalu kalah di 4 pertandingan terakhir.
saya tidak pernah meragukan kemampuan & loyalitas Robby Darwis sebagai legenda Persib, saya juga tidak pernah meragukan pengorbanan & loyalitas pak Umuh yang sedari dulu selalu mendampingi dan memimpin persib.

Tapi dengan segala hormat,
mohon kiranya pengurus, maupun konsorsium Persib mempertimbangkan posisi kedua orang tersebut di Persib Bandung saat ini.

Berdasarkan kacamata saya, ada dua hal terkait pertimbangan di atas.

Pertama, tentang Robby Darwis,
Seperti kita ketahui, beliau merupakan legenda hidup Persib. kemampuannya sangat hebat ketika membela Persib sebagai pemain. Akan tetapi, hebat sebagai pemain belum tentu hebat sebagai pelatih, dari segi pola saya kira Robby Darwis belum pantas menahkodai tim sebesar Persib, saya kira beliau masih harus belajar banyak. 

Dari 5 pertandingan yang telah dijalani, saya tak melihat adanya pola yang seimbang antar lini serta kerjasama tim yang masih amburadul. Hal ini bahkan sangat jelas terlihat saat Persib dikalahkan oleh Persiba, Dimana harus diakui secara permainan Persiba jauh lebih bagus dan lebih efektif dibandingkan dengan Persib, walaupun materi pemain Persib diatas kertas jauh lebih baik. Demikian halnya ketika menang atas gresik, Saya kira keberuntungan lah yang menaungi Persib. Yang saya takutkan adalah Persib semakin terpuruk. Saya kira masih banyak pelatih yg lebih pantas untuk menukangi tim sebesar Persib.

Yang kedua, tentang Pak H.umuh,
Seperti kita tahu, sebelum menjadi manajer pun Pak Umuh sudah banyak rela berkorban khususnya materi untuk Persib, demikian pula saat menjadi manajer, pengorbanan dan loyalitasnya tak usah diragukan. Namun apa yg terjadi di tribun utara stadion Siliwangi ketika Persib dihajar Persiba sungguh membuat saya dan mungkin juga bobotoh lainnya sakit hati. Berdasarkan kabar yg beredar, Bodyguard pak Umuh mengambil beberapa gambar terhadap para bobotoh yg meneriaki “UMUH MUNDUR”, lalu mencarinya atau lebih tepatnya mengincar bobotoh tersebut di pintu masuk tribun. Satu yang menjadi kekecewaan saya, Apakah Persib milik Umuh? Siapakah Umuh hingga harus otoriter pada bobotoh yg selalu setia mendukung Persib? Jujur yang saya takutkan bila selanjutnya Umuh semakin otoriter terhadap bobotoh. Bobotoh dating ke stadion dari jauh, Mengeluarkan tenaga dan uang untuk perjalanan serta tiket stadion. Tapi setelah di stadion, haruskah bobotoh dibayangi rasa ketakutan seperti kemarin? Sekali lagi Persib masih membawa nama Bandung, belum membawa nama Umuh, Ini berarti umuh tak punya hak untuk mengatur secara otoriter terhadap bobotoh di stadion.

Demikianlah surat terbuka saya, saya mohon maaf bila ada hal-hal yg menyinggung beberapa pihak. Saya hanyalah seorang yang cinta dan peduli terhadap Persib Bandung. Semoga hari esok lebih baik untuk Persib,
Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar