Kepada, Yth.
pengurus PERSIB Bandung
Sebelumnya saya mohon maaf jika saya yang bukan siapa-siapa
tapi ikut ngomong soal persib. saya hanyalah seorang yang prihatin atas kondisi
persib saat ini, juga seorang yang tidak tega melihat tim kebanggaannya selalu
kalah di 4 pertandingan terakhir.
saya tidak pernah meragukan kemampuan & loyalitas Robby Darwis sebagai legenda Persib, saya juga tidak pernah meragukan pengorbanan
& loyalitas pak Umuh yang sedari dulu selalu mendampingi dan memimpin persib.
Tapi dengan segala hormat,
mohon kiranya pengurus, maupun konsorsium Persib
mempertimbangkan posisi kedua orang tersebut di Persib Bandung saat ini.
Berdasarkan kacamata saya, ada dua hal terkait pertimbangan
di atas.
Pertama, tentang Robby Darwis,
Seperti kita ketahui, beliau merupakan legenda hidup Persib.
kemampuannya sangat hebat ketika membela Persib sebagai pemain. Akan tetapi,
hebat sebagai pemain belum tentu hebat sebagai pelatih, dari segi pola saya
kira Robby Darwis belum pantas menahkodai tim sebesar Persib, saya kira beliau
masih harus belajar banyak.
Dari 5 pertandingan yang telah dijalani, saya tak melihat
adanya pola yang seimbang antar lini serta kerjasama tim yang masih amburadul. Hal ini bahkan sangat jelas terlihat saat Persib dikalahkan
oleh Persiba, Dimana harus diakui secara permainan Persiba jauh lebih
bagus dan lebih efektif dibandingkan dengan Persib, walaupun materi pemain Persib
diatas kertas jauh lebih baik. Demikian halnya ketika menang atas gresik, Saya kira keberuntungan lah yang menaungi Persib. Yang saya takutkan adalah Persib semakin terpuruk. Saya kira masih banyak pelatih yg lebih pantas untuk
menukangi tim sebesar Persib.
Yang kedua, tentang Pak H.umuh,
Seperti kita tahu, sebelum
menjadi manajer pun Pak Umuh sudah banyak rela berkorban khususnya materi untuk Persib, demikian pula saat menjadi manajer, pengorbanan dan
loyalitasnya tak usah diragukan. Namun apa yg terjadi di tribun utara stadion Siliwangi
ketika Persib dihajar Persiba sungguh membuat saya dan mungkin juga bobotoh
lainnya sakit hati. Berdasarkan kabar yg beredar, Bodyguard pak Umuh mengambil beberapa gambar terhadap para
bobotoh yg meneriaki “UMUH MUNDUR”, lalu mencarinya atau lebih tepatnya
mengincar bobotoh tersebut di pintu masuk tribun. Satu yang menjadi kekecewaan saya, Apakah Persib milik Umuh? Siapakah Umuh hingga harus otoriter pada bobotoh yg selalu
setia mendukung Persib? Jujur yang saya takutkan bila selanjutnya Umuh semakin
otoriter terhadap bobotoh. Bobotoh dating ke stadion dari jauh, Mengeluarkan tenaga dan uang untuk perjalanan serta tiket
stadion. Tapi setelah di stadion, haruskah bobotoh dibayangi rasa
ketakutan seperti kemarin? Sekali lagi Persib masih membawa nama Bandung, belum membawa
nama Umuh, Ini berarti umuh tak punya hak untuk mengatur secara
otoriter terhadap bobotoh di stadion.
Demikianlah surat terbuka saya, saya mohon maaf bila ada hal-hal yg menyinggung beberapa
pihak. Saya hanyalah seorang yang cinta dan peduli terhadap Persib Bandung. Semoga hari esok lebih baik untuk Persib,
Amen.