Minggu, 06 Januari 2013

WHO THE FUCK ARE "FCC" ANYWAY ?



Okeh, let’s the story begins, sebelum kita membahas apa itu FCC, ada baiknya dulur-dulur tau dulu apa itu Casuals Culture, tentu saja karena menggunakan bahasa inggris, Casuals Culture pertama kali berkembang di Inggris akhir tahun 70-an dan awal 80-an, dimana konflik antar pendukung klub di Inggris tengah panas-panasnya, sehingga akses para pendukung sepakbola untuk memasuki bar dan melakukan perjalanan tandang

Semakin sulit akibat larangan dari otoritas setempat dan ancaman pendukung klub lawan. Sejak itu, produk sandang dari desainer terkemuka di Inggris seperti Burberry, Stone Island, CP Company, Sergio Tacchini, Fila, Trainers Adidas Originals, Ellesse, Scott & Lyle menjadi pilihan alternatif pengganti jersey dan merchandise klub yang dinilai terlalu berbahaya untuk dipakai, disamping itu infiltrasi ke kelompok saingan pun semakin mudah dilakukan.

image

Lalu bagaimana dengan kultur skinhead dan hooliganisme? Banyak orang yang mengidentikan casuals dengan kultur skinhead dan hooligan, oke..begini ceritanya, casuals memiliki keterkaitan dengan kultur skinhead, karena pada awal kemunculannya kultur ini kaum skinhead lah yang memilih berpakaian tanpa warna klub di stadion, mereka memilih menggunakan boots marten dan perry kebanggan mereka di tribun namun pada saat itu otoritas disana mengidentikan skinhead dengan perusuh sepakbola. Sehingga penampilan sporty ala petenis kondang saat itu, casuals sendiri menyatukan banyak subkultur dalam kultur sepakbola. Berbagai genre musik dari post punk, oi!, new wave, hardcore hingga britpop identik dengan kultur Casuals.

Lalu apa hubungannya dengan hooliganisme? Hmmm… sebenarnya saya menghindari term hooligan dalam bahasan ini, karena hooligan adalah term yang diciptakan media untuk sesuatu yang buruk dalam kultur pendukung sepakbola seperti perkelahian antar pendukung sepakbola, pengrusakan fasilitas umum, dll., beberapa Casuals memang mempraktikan hooliganisme dalam aktivitasnya, oleh karena itu saya sangat menghindari term hooligan di ranah ini.

Kultur Casuals masuk ke ranah budaya pop saat sineas tertarik untuk mengangkatnya pada layar lebar, sebt saja The Firm 1984, I.D, Cass, The Rise of Footsoldier, Green Street I & II, Football Factory, Awaydays dan The Firm 2009 dan beberapa judul lainnya. Diantara banyak film tersebut, menurut saya The Firm dan Awaydays lah yang paling mendekati kultur Casuals, dimana unsur fesyen sebagai bagian dari kultur Casuals sangat ditonjolkan oleh sang pembuat film.

FCC as local casuals
Okeh, lalu apa itu FCC? FCC merupakan kependekan dari Flowers City Casuals, yang maknanya kurang lebih sebagai Casuals dari Kota Bandung, berawal dari kesukaan akan budaya inggris, hoby bergaya dengan brand eropa dan kecintaan pada Persib Bandung, sekitar tahun 2005 berdirilah FCC. Berbeda dengan klub penggemar Persib Bandung lainnya, FCC tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal.
Dimanakah FCC bisa ditemui? Oya, kami selalu berada di sisi utara Stadion Siliwangi di setiap laga tandang, jangan berharap mendapatkan koreografi yang indah disini, apa lagi berharap bisa bernyanyi bersama chants “Uwa – Ewe” atau “******Bonek sama Saja”, karena kami tidak seperti itu, kami berbeda dengan pendukung dari bagian timur pulau jawa tersebut, tak ada panglima, tak ada koreografi, mungkin hanya caci-maki terhadap klub lawan yang akan didapatkan disini.
Diluar tribun, kami bisa ditemui pada waktu-waktu tertentu, seringkali di kedai seputaran kota Bandung yang menjual bir dengan harga yang tidak terlalu mahal, namun bukan berarti semua dari FCC adalah peminum bir, bahkan beberapa diantara kami adalah penganut taat paham Straight Edge, dan kami respek dengan itu semua.

Ada hal-hal yang sangat dibenci oleh FCC di Stadion, memakai jersey atau merchandise klub yang tidak ada hubungannya dengan pertandingan saat itu, apalagi ditambah dengan tidak menggunakan alas kaki (karena kami menganggap setiap laga Persib adalah seremonial suci yang harus sangat dihargai, bayangkan saja kamu datang ke pesta perkawinan tanpa alas kaki) dan menyanyikan lagu persahabatan antara dua grup pendukung sepakbola dengan embel-embel “Satu Hati” WTF! Dan satu lagi, membawa gitar ukulele di tribun, Tai Suci! (maksudnya Holyshit) Apa lagi itu!
Okeh, siapapun bisa menjadi bagian FCC, tentunya mencintai Persib dan kultur Casuals. Bersikap Casuals dan mari bergabung bersama kami disini, di tribun utara!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar