Senin, 30 Juli 2012

Sudah siapkah kita menjadi kita yang sebenarnya?

Semuanya telah berubah, karena kita telah mengubah kita.
Dan akan selalu berbeda, tergantung dari bagaimana kita melihat diri kita.
Kita sudah dewasa sekarang, kita tahu berapa banyak kita telah mengubah hidup kita.
Tidak ada yang dapat diperbaiki, Jika kita tidak tahu masalahnya.
Sebenarnya masalah itu terdapat di antara kita.

Kita buta tentang orang yang mengatakan kepada kita bagaimana caranya untuk berpikir.
Bagaimana harus bertindak, dan bagaimana harus menilai.
Like a microchip telling you what to do.
You dont even notice it's underneath your very heart.
They would buy you for friendship, they would come for company.
And everything you own end up owning you.

Those who have stayed longer than you had notice, 
Those who are still wise enough to apologize, are those who always put a faith in you. 

Saya siap untuk menaklukkan dunia.
Dunia saya sendiri, tersembunyi di bawah pikiran saya yang paling dalam.
Sebuah dunia pemikiran yang selalu menghantui diri saya.
Dunia yang penuh dengan ambisi, bukan kebencian.
Dunia perubahan.
Dunia harapan, dan bukan sekedar mimpi.
Bukan hanya sukacita, air mata, atau rasa takut.
Tetapi janji yang menunggu untuk dibuat nyata.
Jiwa ini suatu hari nanti akan menaklukkan semua ketakutan ini.
Dan menyeimbangkan sukacita dan air mata untuk mempertahankan setiap janji yang keluar.

Segala sesuatu memiliki tujuan, dan kita bisa memulainya kembali kapan saja.

Aku mengatakan yang sebenarnyatidak ada satu hurufpun yang berdusta.
Ini bukan hanya ketikan kata-kata yang tidak ada artinya, ini datang dari sudut sempit ruang didalam dada.
Saatnya untuk membuktikan kualitas yang lebih baik dari diri kita sendiri.
Bukan saatnya lagi untuk melihat-lihat tempat lain.
Kita masih muda, dan suatu hari kita akan menjadi tua.
Suatu hari nanti kita akan memiliki keluarga untuk diberi makan.
Dan ada anak-anak yang akan memandang kita.
So grow up! Forget envy!
It has been corrupting you this many years.